Analisis pembentukan struktur sekunder
dan tersier pada protein
Protein merupakan makromolekul yang
tersusun dari rantai-rantai panjang asam amino yang saling berikatan melalui
ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan antara dua molekul asam amino.
Struktur Sekunder
Struktur sekunder merupakan struktur
primer ditambah dengan Ikatan hidrogen antar residu asam amino
berdekatan. Ikatan H membentuk folding untuk meminimumkan driving force
gugus hidrofobik dengan pelarut. Struktur a-Heliks, ikatan H pada satu
rantai polipeptida. Merupakan penyusun utama protein serat seperti a-Keratin
dalam rambut, wol dan kuku. Struktur lembaran b-berlipat ikatan H terjadi
antar rantai polipeptida, contoh struktur ini terdapat pada
sutera. Protein serat (Fibrous) merupakan pengulangan struktur sekunder,
biasanya tidak larut dalam air.
Struktur Tersier
Struktur
tersier terjadi karena beberapa interaksi rantai samping, menyebabkan struktur
polipeptida yang lebih stabil,
- Interaksi yang terjadi :
- Ikatan disulfida
- Ikatan Hidrogen
- Interaksi Hidrofobik dan
- Interaksi Ionik
Struktur tersier tersusun oleh satu
rantai polipeptida. Struktur tersier terdapat pada Protein Globular,
dengan konformasi yang fleksibel untuk menjalankan fungsi biologinya.
Permasalahan :
- jelaskan bagaimana tahap dan proses dari pemurnian protein ?
- jelaskan aspek – aspek katabolisme dan anabolisme dalam keseimbangan dinamis protein jaringan tubuh ?
- hal apa yang menyebabkan struktur suatu protein itu berbeda - beda ? jelaskan !
- jelaskan secara signifikan bagaimana proses denaturasi pada protein ?
Baikalh saya akan mencoba menjawab pertanyaan keempat dimana denaturasi merupakan hilangnya sifat alamiah protein karena rusaknya struktur selain primer sehingga sifat aktif biologisnya berubah. Beberapa hal yang menyebabkan denaturasi protein
BalasHapus1. Pemanasan : pemanasan protein menyebabkan terjadinya koagulasi yang hebat dan koagulasi itu tidak dapat balik, artinya terjadi kerusakan permanen pada strukturnya.
2. Perlakuan mekanik: irisan pisau, pengocokan, atau pengadukan merupakan perlakuan mekanik yang merusak protein
3. Penambahan asam: pada protein yang pInya basa, penambahan asam akan menyebabkan denaturasi, namun protein yang pI-nya asam pun jika ditambah asam pekat akan terdenaturasi
4. Penambahan basa: protein akan terdenaturasi dengan penambahan basa terutama basa kuat
Saya akan menjawab pertanyaan pertama yaitu
BalasHapusJawabannya adalah Langkah pertama dalam pemurnian protein tertentu kebanyakan dilakukan dengan teknik pengendapan. Teknik ini terutama ditujukan untuk memisahkan protein dari senyawaan bukan protein yang terlarut. Protein dapat diendapkan dengan penambahan garam (salting out), pengaturan pH, pengaturan suhu dan penambahan pelarut organic seperti alcohol atau aseton.
Baiklah eka saya akan menjawab permasalahan anda no 3 :
BalasHapusPertama karena protein mempunyai struktur polipeptida yang bervariasi dan mempunyai sifat yang berbeda pula .
empat tingkat struktur dasar protein, yaitu struktur Primer, Sekunder, Tersier, dan Kuartener. Struktur Primer terkait mengenai terbentuknya rantai-rantai dengan ikatan-ikatan Peptida dimana jumlah, macam, dan cara terkaitnya (urutan) asam-asam amino mempunyai peranan penting. Struktur Sekunder terkait mengenai berlilitnya rantai-rantai polipeptida sampai terdapat struktur spiral karena terjadi ikatan Hidrogen. Struktur Tersier, rantai-rantai polipeptida yang berlilit itu bergabung satu dengan yang lain dengan pertolongan ikatan yang lemah yakni ikatan Hidrogen dan Van Der Wals sampai terbentuknya lapisan, serat atau biji. Struktur Kuartener, tidak semua protein mempunyai struktur Kuartener, hanya jika protein itu terdiri atas 2 atau 4 rantai polipeptida yang tergabung oleh gaya bukan ikatan Kovalen (bukan ikatan peptide atau disulfida)
Nama saya dolla mulyana harnas dengan nim A1C116080 akan mencoba menjawab nomor 2
BalasHapusSecara garis besar, proses biokimia yang terjadi dalam tubuh kita dinamakan metabolisme. Reaksi metabolisme sendiri terbagi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme. Katabolisme adalah proses memecah molekul-molekul kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana, kebanyakan diubah menjadi energi. Bentuk sederhana ini kemudian disintesis menjadi molekul-molekul yang lebih kompleks oleh reaksi anabolisme.dalam tubuh terdapat protein. Reaksi katabolisme akan menyederhanakan bentuk protein menjadi asam amino. Asam amino ini dioksidasi menjadi urea dan karbondioksida. Reaksi ini menghasilkan energi. Sedangkan Anabolisme memungkinkan tubuh untuk membangun atau menumbuhkan sel-sel baru dan memelihara jaringan tubuh. Proses anabolisme sangat penting bagi tubuh. Tanpa proses ini, kelangsungan pertumbuhan dan sel-sel di dalam jaringan dan organ tubuh kita tidak akan terjadi.