Monosakrida dan penentuan streokimia

MONOSAKARIDA



1.               Monosakarida

 

Karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat dipecah menjadi karbohidrat lain  yang lebih sederhana. Monosakarida dapat berupa Aldosa (polihidroksialdehida) atau Ketosa (Polihidroksiketon)





 

Penggolongan Monosakarida menurut jumlah atom karbon dalam molekulnya

·         Triosa : mengandung 3 atom karbon (C3H6O3)
·         Tetrosa : mengandung 4 atom karbon (C4H8O4)
·         Pentosa : mengandung 5 atom karbon (C5H10O5)
·         Heksosa : mengandung 6 atom karbon (C6H12O6)


Sifat – sifat Monosakarida :
  • Klarutan dalam air
Semua monosakarida merupakan zat padat berwarna putih yang mudah larut dalam air. Hal ini disebabkan adanya gugus-gugus –OH yang polar sehingga antar molekulnya maupun molekul air terbentuk ikatan hydrogen yang kuat.
  • Oksidasi

       Semua monosakarida, baik aldosa maupun ketosa merupakan reduktor sehinga disebut gula pereduksi. Larutan monosakarida bereaksi positif dengan pereaksi Fehling dan Benedict, maupun dengan pereaksi Tollens. Pereaksi Benedict digunakan mendeteksi glukosa dalam darah atau dalam urine. Monosakarida yang umum dikenal mempunyai rumus empiris (CH2O)n, dimana n = 3 atau jumlah yang lebih besar lainnya.

Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom oksigen membentuk gugus karbonil, masing-masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus hidroksil. Jika gugus karbonil berada pada ujung rantai karbon, monosakarida tersebut adalah suatu aldosa, dan jika gugus karbonil berada pada posisi lain, monosakarida tersebut adalah suatu ketosa.

  • Reduksi
Reduksi gugus karbonil (gugus aldehid atau keton) dari monosakari dan menghasilkan alcohol polivalen yang disebut alditol.

Penggolongan monosakarida:

1.      Glukosa

Glukosa merupakan komponen utama gula darah sehingga glukosa sering disebut gula darah (dektrosa). Kadar glukosa dalam darah orang dewasa sehat setelah beberapa jam puasa adalah 70-100 mg/100ml. jika kadar gula terlalu tinggi ginjal tidak dapat mengambil semuanya ke dalam darah, melainkan akan masuk kedalam urine. Kadar gula yang masih dapat diproses oleh ginjal sebesar 160-180 mg/100ml. Gula yang melebihi kebutuhan dalam darah dapat dihilangkan melalui dua cara, yaitu mengubahnya dalam bentuk glikogen atau lemak. Hati dapat menyimpan 70-110 gram glikogen, dan otot secara keseluruhan menyimpan sekitar 170-250 gram glikogen. Jika otot kekurangan glukosa maka glikogen otot dapat segera diubah menjadi glukosa. Jika darah kekurangan glukosa, maka glikogen dalam hati yang dihidrolisis menbentuk glukosa.

           Struktur glukosa



2.      Fruktosa

Jenis monosakarida yang kedua adalah fruktosa (kadang-kadang disebut juga levulosa karena larutanya merupakan pemutar kiri), dapat kita temui pada buah-buahan, sayuran, madu dan gula tebu.

3.      Ribosa dan 2-dioksiribosa

              Merupakan gula pentose yang membentuk RNA dan DNA. 

 
Stereokimia Monosakarida
Struktur glukosa atau karbohidrat yang lain dapat digambarkan dalam tiga bentuk stereokimia:

  1. Proyeksi Fischer (rantai lurus/linier) 
  2. Struktur Haworth (siklik/cincin sederhana) 
  3. konformasi kursi


Namun para kimiawan sering menggambarkan struktur monosakarida siklik menggunakan proyeksi Haworth bukan proyeksi Fischer.


Proyeksi Haworth dan Proyeksi Fischer
 





Proyeksi Haworth tidak menggambarkan yang sesungguhnya karena cincin piranosa yang sesungguhnya membentuk kursi seperti sikloheksana tidak datar. Meski demikian proyeksi ini digunakan secara luas.

Proyeksi Fischer ~> Proyeksi Haworth :

Gugus Hidroksil yang ada dikanan pada proyeksi Fischer digambarkan dibawah pada proyeksi Haworth dan sebaliknya. Untuk gula D gugus -CH2OH ujung selalu digambarkan diatas, gula L sebaliknya.

 



 permasalahan :

  1.  apa saja faktor yang mempengaruhi pembentukan monosakrida ?
  2. berikan contoh monosakrida dalam kehidupan sehari - hari serta manfaaat nya ?
  3.  mengapa monosakrida termasuk kedalam senyawa organik ?
  4.  mengapa monosakarida, baik aldosa maupun ketosa merupakan reduktor sehinga disebut gula pereduksi ?
 

Komentar

  1. Saya Desi ratna sari dengan nim A1C116068, disini saya akan menjawab permasalahan no 2. Contoh dari monosakarida yang banyak terdapat di dalam sel tubuh manusia adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa.Glukosa di dalam industri pangan lebih dikenal sebagai dekstrosa atau juga gula anggur. Di alam, glukosa banyak terkandung di dalam buah-buahan, sayuran dan juga sirup jagung. Fruktosa dikenal juga sebagai gula buah dan merupakan gula dengan rasa yang paling manis. Di alam, fruktosa banyak terkandung di dalam madu (bersama dengan glukosa) serta diberbagai macam buah-buahan. Sedangkan galaktosa merupakan karbohidrat hasil proses pencernaan laktosa sehingga tidak terdapat di alam secara bebas.

    Selain sebagai molekul tunggal, monosakarida juga akan berfungsi sebagai molekul dasar bagi pembentukan senyawa karbohidrat kompleks, zat pati (starch) atau selulosa.

    BalasHapus
  2. nama saya Dolla Mulyana Harnas dengan nim A1C116080 akan mencoba menjawab nomor 4, golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron ujungnya yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas sehingga aldosa dan ketosa disebut sebagai gula pereduksi

    BalasHapus
  3. Saya demiait menjawab no.3 yang mana rumus kimia C 6 H 12 O 6, dari rumus trsbt dapat kita lihat bahwa molekul nya terausun atas atom C,H, dan O. Kita ketahui bahwa pengertian dari senyawa organik adalah senyawa yg mengandung atom C,H dan O baik dalam tumbuhan ataupuun hewan

    BalasHapus
  4. baiklah saya akan menjawab pertanyaan atau permasalahan no 1:
    jawab:
    faktor nya yaitu:
    1. diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum)
    2. mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan
    3. memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa
    4. penempatannya karbonil kelompok, jumlah karbon tau mengandung, dan yang lural wenangan

    BalasHapus

Posting Komentar